GERAKAN SHOLAT YANG BENAR MERUPAKAN TERAPI PISIKIS
GERAKAN SHOLAT YANG BENAR MERUPAKAN TERAPI PISIKIS
MOJOK-Sholat mempunyai gerakan-gerakan khusus yang dilakukan, sehingga dalam setiap gerakan sholat ditemukan dimensi kesehatan, seluruh bagian tubuh dan persendiannya mendapat giliran untuk bergerak.
Gerakan tersebut meliputi gerakan berdiri tegak (qiyam) dengan tangan dalam kondisi istirahat (diletakkan di bawah dada dan di atas pusar); ruku yang sempurna sehingga menjadi rata antara kepala, punggung dan pantat.
Kemudian sujud yang melipatkan tujuh anggota tubuh (wajah, kedua tangan, kedualutut, dan tumit kaki); salam dengan menengok ke kanan dan kekiri; dan masing-masing gerakan tersebut memiliki masa istirahat yang disebut thuma’ninah (rileksatau carefree).
Semua gerakan, sikap dan perilaku tersebut dapat melemaskan otot yang kaku, mengendorkan tegangan sistem syaraf, menata dan mengkontruksi persendian tubuh.
Sehingga mampu mengurangi (atau bahkan menghilangkan) stres, kekejangan, rhematik, pegal-linu, encok, dan semua penyakit syaraf dan persendian lainnya.
Shalat juga merupakan terapi psikis yang bersifat kuratif, preventif, dan konstruktif sekaligus.
Pertama, shalat membina seseorang untuk melatih konsentrasi yang integral dan komprehensip. Hal itu tergambar dalam niat dan khusyu.
Niat adalah komitmen seseorang untuk melakukan ibadah shalat dan tidak ada melakukan perbuatan lain kecuali apa yang disyaratkan dan di-rukun-kan dalam shalat, sedangkan dalam tafsir Ibnu Katsir, berarti merasa takut dan tenang dalam beribadah kepada Allah.
Atau kehadiran dengan sepenuh hati tanpa melihatkan mata kelangit dan menggerak-gerakan anggota badan.
Niat bersamaan dengan takbiral-ihram, yaitu takbir yang menjadi pembatas konsentrasi manusia, antara mengingat Allah dan selain-NYA, sedang khusyuk dilakukan mulai awal shalat sampai akhirnya.
Dengan niat dan khusyuk, konsentrasi manusia bisa menyatu dan tidak bercabang-cabang untuk memikirkan yang lain.
Demikian itu dapat mengurangi dan meringankan beban pikiran manusia yang banyak mengandung kumpulan simptom (symptom cluster), yaitu indikator hadirnya suatu penyakit yang saling kait-mengait dan secara khas muncul secara bersama-sama.
Firman Allah SWT. Yang artinya :
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya” (QS. Al-Mu’minun : 1-2)
Kedua, shalat dapat menjaga kesehatan potensi-potensi psikis manusia, seperti potensi kalbu untuk merasa (emosi), potensi akal untuk berpikir (kognisi), dan potensi syahwat (appetite) dan ghadab (defense) untuk berkarsa (konasi).
Sebelum shalat, masing-masing potensi harus dihindarkan dari segala zat yang dapat menghilangkan fungsinya, seperti alkohol, narkotik, ekstasi, ganja, heroin, dan zat adiktif lainnya. Firman Allah SWT.:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan (QS. Al-Nisa : 43)
Penggunaan zat adiktif, baik di dalam maupun di luar shalat, dapat merusak sistem jaringan syaraf seseorang.
Ketika seseorang menggunakan apalagi ketagihan terhadap zat-zat tersebut maka:
(1) fungsi kalbunya melemah sehingga ia tidak memiliki rasa belas kasihan, rasa hormat, rasa malu, dan sebagainya;
(2) fungsi akalnya menurun sehingga ia tidak mampu bertafakkur dan bertazakkur;
(3) fungsi nafsunya menguat sehingga daya seksualnya tinggi dan mendorong seseorang untuk berbuat zina serta dapat mengembangkan daya-daya agresif seperti egoisme, ingin menguasai dan campurtangan terhadap urusan orang lain.
Ayat tersebut juga memberikan sinyalemen bahwa dengan shalat seseorang dapat menjaga dua dari lima prinsip kehidupan.
Lima prinsip kehidupan itu adalah memelihara agama, memelihara jiwa, memelihara akal, memelihara keturunan, dan memelihara kehormatan dan harta benda.
Dengan shalat, ia mampu menjaga agamanya, sebab shalat merupakan tiang agama. Demikian juga, ia dapat menjaga akalnya agar terhindar dari segala zat yang membahayakan.
Ketiga, shalat mengandung doa yang dapat membebaskan manusia dari penyakit batin. Doa itu misalnya dalam doa iftitah sebagai berikut, yang artinya :
“Ya Allah !Jauhkanlah aku dari dosa-dosaku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah !Bersihkandaku dari dosa-dosaku sebagaimana bersihnya baju putih dari kotoran. Ya Allah !Sucikanlah aku dari dosa-dosaku dengan salju, air dan angin”
(HR. Al-Bukharidan Muslim dari Abu Hurairah)."
Post a Comment for "GERAKAN SHOLAT YANG BENAR MERUPAKAN TERAPI PISIKIS"