FOKUS DALAM SEGALA HAL ADALAH KUNCI  YANG AKAN MEMBUATMU SUKSES

Kalau lagi shalat: konsentrasilah dengan shalat. Tidak perlu memikirkan berbagai kesibukan yang lain, siapa yang akan ditemuimu dan apa yang akan di kerjakan setelah sholat,

Kalau lagi kerja; tidak perlu memikirkan urusan rumah.

Kalau lagi di rumah; tidak perlu memikirkan bossmu.

Kalau lagi bersama bossmu; tidak usahlah memikirkan pendidikanmu yang gagal,

Kamu di suatu tempat; fikiranmu di tempat lain?! Yang sukses di manapun adalah orang yang konsentrasi dengan posisinya (pekerjaannya) & melupakan apa saja selain hal itu.

Ketika bersama anak; konsentrasi bersama mereka, mengingat bagaimana harus menjadi orang tua yang penyayang, baik dengan mereka, mendidik dengan baik & menjadi contoh.

Ketika bersama orang tua; bertindak sebagai anak yang berbakti, menunaikan apa yang mereka perlukan sebelum diminta.

Begitulah dalam semua keadaanmu... berpindah dari satu ibadah ke ibadah yang lain.. konsentrasi dengan ibadah yang sedang kamu lakukan & tidak memikirkan kesibukanmu dalam ibadah yang lain.

Kalau tidak begitu; tentu ibadah yang sedang kamu kerjakan gagal.

Makanya disebutkan bahwa seorang sufi adalah "ibnu waqtih" (anak waktunya) karena dalam setiap ibadah, dia menyibukkan dengan ibadah itu, tanpa memikurkan yang lain, sehingga setiap ibadah jadi "itqaan" & terbentuk kuat & tidak buyar.

Kita di zaman yang begitu banyak hal yang membuyarkan konsentrasi, sampai masuk ke hatimu, bahkan dalam mimpi-mimpimu ketika tidur.. yang di dalamnya tuh ada "ruaa" (mimpi baik) yang salah satu juz dari nubuwwah, sehingga buyar.

Kamu sendirilah yang berperan dalam membuyarkan konsentrasimu dengan menonton potongan-potongan videa di media sosial, menggonta ganti channel TV, mengetahui berita yang tidak penting bagimu & kamu sendiri tidak mampu merubahnya sedikitpun.

Hanya sekedar iseng; membaca berita, nonton sinetron, melihat photo, website porno... itu semua yang membuyarkan konsentrasi.. lalu kamu yang mencarinya sendiri.. sehingga konsentrasi makin buyar.

Allah berfirman: "Kemudian menyampaikan kalian yang perbuatannya baik".

Jauh sekali dengan keisenganmu itu akan sampai ke perbuatan baik.

"Allah tidak Merubah suatu kaum, sehingga kaum itu sendiri yang merubah diri mereka".

Jadi kalau kerja; tinggalkan hpmu. Jangan menyentuh2 layar hp, membolak balik baca koran sementara tidak satupun yang mungkin bisa dirubahmu di dalam berita itu. lalu kebanyakan berita itu dusta... Lalu kamu pun meninggalkan yang seharusnya dikerjakan untuk menyelesaikan keperluan umat Islam.

Tinggalkanlah perilaku-perilaku buruk ini, yang menjadi penghalangmu untuk sampai pada-Nya.. karena kehidupanmu adalah rentetan dari ibadah dari hal ke hal yang lain..

Ibadah itu tidak hanya shalat, puasa, baca al-Qur`an.. tapi juga menyelesaikan urusan masyarakat.. agama itu nashehah (ketulusan).. dan ketulusan itu tampak dalam mu`amalah (interaksi),, makanya ulama menyebutkan bahwa agama adalah mu`amalah.

Mu`amalah dalam hubunganmu dengan posisimu & apa yang diinginkan-Nya agar kamu laksanakan.

Introspeksi dirimu... karena kematian itu datang tiba-tiba.. Allah SWT tidak Menciptakanmu untuk menyibukkan diri dengan berbagai kejadian lalu terbawa emosi dan meninggalkan apa yang mestinya kamu lakukan.

Kamu tidak mampu merubah kejadian dunia, tapi kamu sibuk dengan berita kejadian dunia.

Kamu tidak diperintahkan untuk mengetahuinya & kamu juga tidak punya kemampuan untuk merubahnya.

Kamu diperintahkan untuk hal-hal tertentu, sibukkan diri dengan hal-hal itu.

Jadi kamu menyibukkan dengan yang tidak diperintahkan, tapi meninggalkan yg ditugaskan.

Wahai muslim, jangan buang umurmu, benahi diri, jangan buyarkan konsentrasimu.

Kumpulkan semangat jiwa, sehingga "Allah" lah yang menjadi pendengar, penglihat,... ketika meminta; Allah akan beri.. 

Jadilah hamba Rabbani... yaitu yang mengerjakan kewajiban dengan baik, melaksanakan sunnah dengan bagus, demi memperoleh ridha Allah SWT.

Jika kamu mencintai Allah; Allah Mencintaimu.. Jika Allah Mencintaimu; kamu diberi tawfiq..

Semoga Allah Memberi kita cinta-Nya, cinta pada semua yang dicintai-Nya, cinta pada semua perbuatan yang membawa kita pada cinta-Nya.