MENINGGALNYA ORANG YANG PALING DI TAKUTI MUSUH PADA ZAMAN NABI MUHAMMAD SAW
MENINGGALNYA ORANG YANG PALING DI TAKUTI MUSUH PADA ZAMAN NABI MUHAMMAD SAW
Mojok.edu.eu.org Di dalam kegelapan fajr, Sayyiduna radhiyallahu `anhu meminta shaf jama`ah agar diluruskan..
Setelah semua barisan rata, beliau pun bertakbir memulai shalat, biasanya beliau membaca surah Yusuf, atau an-Nahla, surah al-Hajj atau surah lain yang kurang lebih panjangnya dalam raka`at pertama, agar memberikan kesempatan yang terlambat ikut serta berjama`ah di raka`at pertama.
Sayyiduna Umar memang hobi membaca ketiga surah di atas..
Baru saja beliau bertakbir, tiba-tiba beliau berteriak: "si anjing telah membunuhku" ketika itu beliau ditikam.
"al-`ilj" (si kafir jahat & kurang ngajar) itu pun menerobos barisan dengan pisau yang tajam di kedua sisinya... mengobrak-abrik barisan, semua yang dilewatinya kena tikam...
13 yang jadi korban... 7 di antaranya meninggal, di riwayat lain 9 orang.
Salah seorang muslim yang melihat al-`ilj itu pun melemparkan kainnya tepat mengenai; al-`ilj mengira dia tidak akan selamat, maka diapun menyembelih dirinya sendiri.
al-`ilj itu adalah Abu Lu`lua al-Majusi yang dibuatkan maqam besar di Iran & perayaan maulidnya yang ramai atas peristasinya membunuh Sayyidina Umar yang merupakan musuh mereka.
Tragedi pembunuhan itu hanya disaksikan oleh jama`ah yang di shaf pertama...
Yang lain tidak tau apa-apa selain merasa kehilangan suara Sayyiduna Umar, mereka pun berteriak: "Subhanallah, Subhanallah".
Sayyiduna Abdurrahman bin `Auf ra yang berdiri di belakang Sayyidina Umar pun ditarik oleh Sayyiduna Umar dan maju memimpin shalat dengan surah pendek agar bisa segera menyelamatkan para korban.. raka`at pertama membaca surah an-Nashr, dan di raka`at kedua: surah al-Kautsar.
Sayyiduna Umar duduk di sisi memegang luka... setelah selesai shalat, beliau menanyai siapa pelaku.
Dijawab: "Budak al-Mughirah".
Sayyiduna Umar berkata: "Yang lihai dalam pekerjaan tangan?"
Dijawab: "Iya".
Sayyiduna Umar pun berkata: "Qatalahullah (semoga dibinasakan oleh Allah) padahal aku sudah memerintahkan untuk berbuat baik padanya. Alhamdulillah, aku tidak dibunuh oleh seseorang yang mengaku Islam. Wahai Ibn Abbas, kamu dan ayahmu suka mengambil banyak budak kafir yang kuat di Madinah.
Sayyiduna Abbas memang banyak punya budak kafir untuk jadi pembantu dalam berbagai keperluan.
Ibn Abbas berkata: "Kalau anda mau, kami bisa membinasakan mereka".
Sayyiduna Umar: "Kamu salah, mana bisa setelah mereka bertutur dengan bahasa kalian, shalat menghadap kiblat kalian & berhaji seperti kalian berhaji".
Beliau dibawa ke rumah.. umat tegang; seakan tidak pernah merasakan tragedi yang lebih mengerikan dari hari itu.
Luka beliau tepat di perut... beliau diminumi rendaman air kurma, semua keluar lewat luka, kemudian dicoba diminumi susu, susu itu pun keluar.
Di situlah semua yakin, bahwa Sayyidina Umar tidak mungkin selamat, karena zaman itu tidak ada medis yang bisa menanganinya... hanya masalah waktu...
Massa datang menghibur beliau... di antaranya datang seorang pemuda yang berkata: "Berbahagialah wahai amir al-mukminin dengan kabar gembira; karena anda shahabat Rasulullah, telah memajukan agama, ketika anda diangkat; anda juga telah berbuat adil, lalu mati syahid".
"Aku hanya berharap itu cukup memenuhi yang seharusnya aku lakukan, semoga bukan menjadi masalah bagiku dan tidak mengangkat derajatku".
Si pemuda keluar, Sayyiduna Umar melihat sarung pemuda yang panjang sampai ke tanah, beliau pun meminta pemuda itu dipanggil, lalu berkata: "wahai anak saudaraku, angkatlah pakaianmu, itu lebih menjaga agar pakaianmu tidak cepat rusak, dan itu lebih bertaqwa di sisi tuhanmu".
Sayyiduna Umar di tengah keadaan itu, tetap beliau melakukan amr ma`ruf dan nahi munkar.
Beliau pun memanggil putranya: "Abdullah bin Umar, coba kamu hitung berapa hutangku".
Dihitung-hitung ternyata sekitar 1086 dirham (10 dirham = 1 dinar = 4.25 gram emas, jadi 1086 dirham = 461,55 gram emas).
Beliau pun meminta agar dibayar dengan harta keluarga Umar, kalau tidak bisa; minta tolong pada keluarga Bani `Adiyy, jika masih tidak mampu; minta bayarkan dari Quraisy.
Beliau pun meminta agar putranya pergi ke Sayyidah Aisyah ra untuk minta idzin dimaqamkan di sisi kedua shahabat beliau.
Meminta sang putra agar menyampaikan salam dan permintaan pribadi dari seorang bernama "Umar" bukan seorang khalifah, karena sakit berat mengeluarkan seorang khalifah dari kedudukannya.
Sayyiduna Abdullah menemui Sayyidah Aisyah ra yang saat itu sedang menangis, Sayyiduna Abdullah menyampaikan salam & permintaan.. Sayyidah Aisyah menjawab: "Padahal sebenarnya aku menginginkan tempat itu untukku, tapi hari ini aku itsar (mengalah)".
Sayyiduna Abdullah pulang.. kedatangannya sudah dinanti sang ayah.. ketika muncul, orang-orang mengatakan "Itu Abdullah sudah datang"..
Sayyiduna Umar minta dibangunkan dan bersandar pada seseorang, sambil berkata: "Apa yang kamu bawa?".
Sayyiduna Abdullah menjawab: "Yang anda sukai, Sayyidah Aisyah telah memberi idzin".
Sayyiduna `Umar berkata: "Alhamdulillah, tidak ada yang lebih penting dari itu. Jika aku sudah mati; bawa aku ke sana dan ucapkan salam pada Sayyidah Aisyah dan minta idzin lagi, jika diidzinkan; kuburkan aku di sana, jika tidak, kuburkan aku di pemakaman kaum muslim".
Sayyiduna Umar tidak ingin memaksakan kehendaknya, khawatir Sayyidah Aisyah memberi idzin karena malu dengan Sayyidina Umar yang masih hidup.
Kemudian datang ummu al-mukminin Hafshah dan rombongan perempuan, kaum lelaki keluar ruangan... Sayyidah Hafshah masuk dan menangis..
Setelahnya datang kaum lelaki; meminta Sayyiduna Umar untuk berwasiat dan menunjuk khilafah selanjutnya...
Beliau pun menyebut nama-nama para shahabat yang layak untuk diangkat dan mewasiatkan banyak hal demi kemaslahatan umat.......
Ketika meninggal..Sayyiduna Abdullah dan para shahabat pergi membawa jasad Sayyidina Umar ke depan kamar Sayyidah Aisyah ra, Sayyiduna Abdullah mengucapkan salam dan meminta idzin lagi sambil berkata: "Umar bin al-Khaththab minta idzin".
Post a Comment for "MENINGGALNYA ORANG YANG PALING DI TAKUTI MUSUH PADA ZAMAN NABI MUHAMMAD SAW"