Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Syarat-syarat memilih Ilmu dan guru dalam mencari ilmu

Syarat-syarat memilih Ilmu dan guru dalam mencari ilmu


A. Syarat-syarat Ilmu Yang Dipilih.

Bagi pelajar atau orang yang akan menuntut ilmu , maka dia harus mengetahui  dalam masalah ilmu hendaklah memilih mana yang terbagus dan dibutuhkan dalam kehidupan agmanya pada waktu itu, dan  yang untuk waktu yang akan datang.

Hendaknya lebih dahulu mempelajari ilmu tauhid, mengenali Allah dengan lengkap dengan dalilnya. Karena orang yang imannya hanya taklid (ikut-ikutan tanpa tahu dalil )  sekalipun menurut pendapat kita sudah syah, adalah tetap berdosa karena ia tidak mau beristidlal dalam masalah ini.

Hendaknya pula memilah dan memilih  ilmi-ilmu yang sudah lama , bukan yang baru lahir. Banyak ulama berkata : "Tekunilah ilmu kuna(yang lama ), bukan yang baru saja ada." Awas, jangan sampai terkena pengaruh perbantahan yang tumbuh subur setelah habisnya ualama besar, sebab menjurus untuk menjauhkan pelajar dari mengenali fiqh, dan hanya menghabiskan usia dengan tanpa manfaat , menumbuhkan sikap anti-pati/buas dan suka  bermusuhan /berbeda pendapat akhirnya dia egois dan merasa paling benar sedangkan pendapat yang lainnya dianggap salah.  Dan itulah merupakan  tanda-tanda kiamat akan tiba serta lenyapnyailmu  fiqih dan pengetahuan-pengetahuan lain, demikianlah menurut hadits.

B. Syarat-syarat Guru Yang dipilih


Dalam memilih guru, hendaklah seorang pelajar mengambil yang lebih alim (banayak ilmunya ) , waro (hati-hati ) ' dan juga lebih tua usianya. Sebagaimana Abu Hanifah setelah lebih dahulu memikir dan mempertimbangkan lebih lanjut, maka beliau menentukan pilihannya kepada tuan Hammad Bin Abu Sulaiman.dan beliau berkata 
، قال: وجدته شيخا وقورا حليما صبورا فى الأمور. وقال: ثبت عند حماد بن سليمان فنبت

Dalam hal ini dia berkata : "beliau saya kenal sebagai orang tua yang budi luhur, berdada lebar serta penyabar. Katanya lagi: saya mengabdi di pangkuan tuan Hammad Bin Abu Sulaiman, dan ternyata sayapun makin berkembang."

C. Bermusyawarah

Abu Hanifah berkata : Saya mendengar salah seorang ahli hikmah Samarkand berkata: Ada salah seorang pelajar yang mengajakku bermusyawarah mengenai masalah-masalah mencari ilmu, sedang ia sendiri telah bermaksud ke Bochara untuk belajar disana. 

Demikianlah, maka seharusnya pelajar suka bermusyawarah dalam segala hal yang dihadapi. demikian, karena Allah Swt memerintahkan Rasulullah Saw. Agar memusyawarahkan segala halnya. Toh tiada orang lain yang lebih pintar dari beliau, dan masih diperintahkan musyawarah, hingga urusan-urusan rumah tangga beliau sendiri.

Ali ra berkata : "Tiada seorangpun yang rusak karena musyawarah", Ada dikatakan : "Satu orang utuh, setengah orang dan orang tak berarti. Orang utuh yaitu yang mempunyai pendapat benar juga mau bermusyawarah; sedang setengah orang yaitu yang mempunyai pendapat benar tetapi tidak mau bermusyawarah, atau turut bermusyawarah tetapi tidak mempunyai pendapat; dan orang yang tidak berarti adalah yang tidak mempunyai pendapat lagi pula tidak mau ikut musyawarah." Kepada Sufyan Ats-Tsuriy, Ja'far Ash-Shodik ra berkata: "Musyawarahkan urusanmu dengan orang-orang yang bertaqwa kepada Allah."

فطلب العلم من أعلى الأمور وأصعبها، فكانت المشاورة فيه أهم وأوجب.

Menuntut ilmu adalah perkara paling mulya, tetapi juga paling sulit. Karena itulah, musyawarah disi lebih penting dan diharuskan pelaksanaannya.

Al-Hakim berucap : "Jikalau engkau pergi ke Bochara, janganlah engkau ikut-ikut perselisihan para imam. Tenanglah lebih dulu selama dua bulan, guna mempertimbangkan dan memilih guru. Karena bisa juga engkau pergi kepada orang alim dan mulai belajar kepadanya, tiba-tiba pelajarannya tidak menarik dan tidak cocok untukmu, akhirnya belajarmupun tidak dapat berkah. Karena itu, pertimbangkanlah dahulu selama dua bulan untuk memilih gurumu itu, dan bermusyawarahlah agar tepat, serta tidak lagi ingin berpindah ataupun berpaling dari guru tersebut. Dengan begitu, engkau mendapat kemantapan belajar di situ, mendapat berkah dan banyak kemampaatan ilmu yang kamu peroleh.


Post a Comment for "Syarat-syarat memilih Ilmu dan guru dalam mencari ilmu"