HAK-HAK ISTRI ATAS SUAMI
HAK-HAK ISTRI ATAS SUAMI
Istri mempunyai hak terhadap suaminya begitu juga sebaliknya, dan diantara ayat-ayat alquran dan al-hadist yang menjelaskan tentang hak-hak istri terhadap suami diantaranya :
Memeperlakukan mereka dengan mak’ruf (patut/baik )
Allah Ta'ala Berfirman : Dalam surat
An-Nisaayat 19.
ٰٓاَيُّهَا
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَحِلُّ لَكُمْ اَنْ تَرِثُوا النِّسَاۤءَ كَرْهًا ۗ
وَلَا تَعْضُلُوْهُنَّ لِتَذْهَبُوْا بِبَعْضِ مَآ اٰتَيْتُمُوْهُنَّ اِلَّآ
اَنْ يَّأْتِيْنَ بِفَاحِشَةٍ مُّبَيِّنَةٍ ۚ وَعَاشِرُوْهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ ۚ
فَاِنْ كَرِهْتُمُوْهُنَّ فَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّيَجْعَلَ اللّٰهُ
فِيْهِ خَيْرًا كَثِيْرًا
Wahai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mewarisi perempuan dengan jalan paksa.) Janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, kecuali apabila mereka melakukan perbuatan keji yang nyata. Pergaulilah mereka dengan cara yang patut. Jika kamu tidak menyukai mereka, (bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak di dalamnya.
وَالْمُطَلَّقٰتُ يَتَرَبَّصْنَ
بِاَنْفُسِهِنَّ ثَلٰثَةَ قُرُوْۤءٍۗ وَلَا يَحِلُّ لَهُنَّ اَنْ يَّكْتُمْنَ مَا
خَلَقَ اللّٰهُ فِيْٓ اَرْحَامِهِنَّ اِنْ كُنَّ يُؤْمِنَّ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ
الْاٰخِرِۗ وَبُعُوْلَتُهُنَّ اَحَقُّ بِرَدِّهِنَّ فِيْ ذٰلِكَ اِنْ اَرَادُوْٓا
اِصْلَاحًا ۗوَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِيْ عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوْفِۖ
وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ ۗ وَاللّٰهُ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ
Artinya : Para istri yang diceraikan (wajib) menahan diri mereka (menunggu) tiga kali qurū’ (suci atau haid). Tidak boleh bagi mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahim mereka, jika mereka beriman kepada Allah dan hari Akhir. Suami-suami mereka lebih berhak untuk kembali kepada mereka dalam (masa) itu, jika mereka menghendaki perbaikan. Mereka (para perempuan) mempunyai hak seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang patut. Akan tetapi, para suami mempunyai kelebihan atas mereka. Allah Maha perkasa lagi Maha bijaksana.
Diriwayatkan dari Nabi
Saw, beliau telah Bersabda di dalam haji wadanya, setelah beliau memuji Allah
dan menasehati para pendengar : "Hai kaumku! Ingat!
Bertindaklah kamu kepada istrimu dengan baik. Sesungguhnya istri adalah pinjaman bagimu.
Kamu tak punya wewenang bertindak kepada istri kecuali dengan baik.
Kamu harus bertindak kepada istri, kecuali kalau istri berbuat keji
yang nyata. Jika istri-istrimu ternyata berbuat keji, maka janganlah kamu kumpuli di
dalam tempat tidur dan pukullah ia dengan pukulan yang tidak menyakitkan.
Tetapi jika mereka taat kepadamu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk memukul mereka.
Ingatlah! Sesungguhnya kamu punya hak-hak yang harus dilayani oleh istri-istrimu,
dan juga istri-istrimu punya hak yang harus kau layani.
Hakmu
yang harus dilayani oleh mereka antara lain hendaklah mereka tidak menyetubuhkandiri
di tempat tidurmu kepada orang yang kau tidak sukai. Dan
hendaklah mereka jangan mengizinkan orang yang kau tidak suka berada di rumahmu.
Ingatlah! Hak mereka yang harus kau layani antara lain hendaklah kamu bertindak baik kepadanya, baik di dalam memberi pakaian maupun nafkah".
(H.R Turmuzi dan Ibnu Majah ).
Rasulullah telah Bersabda
:"Hak-hak istri atas suami bahwa ia memberi makan akan istrinya apabila ia makan,
dan memberi pakaian istrinya itu apabila dia minta pakaian, dan jangan ia pukul mukanya,
dan tidak boleh suami itu menjelekkan dan tidak boleh meninggalkan istri kecuali dalam rumah". (H.R.Thabrani dan Hakim).
Rasulullah Saw Bersabda :"Lelaki mana saja yang mengawini perempuan dengan maskawin sedikit ataupun banyak, tetapi ia berniat tidak memberikan kepada istrinya sehingga ia mati dan tak memberikannya, maka kelak di hari kiamat ia menjumpai Allah dalam keadaan sebagai orang zina". (H.R. Thabrani)
Rasulullah Bersabda : "Sesungguhnya sebagian dari sempurna-sempurnanya iman orang mukmin adalah orang yang paling bagus pekertinya dan paling lemah lembut dengan keluarganya ". (H.R.Turmuzidan hakim)
Rasulullah Saw Bersabda :"Sebaik-baiknya kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya. Dan akulah yang paling baikdari kalian terhadap kalian terhadap keluarga!".
(H.R.IbnuHibban).
Diriwayatkan dari Nabi
Saw, beliau Bersabda :"Barangsiapa bersabar atas kejelekan budi pekerti istrinya,
maka Allah memberinya pahala seperti pahala yang
diberikan kepada Nabi Ayyub atas kesabarannya terhadap cobaannya ".
Diriwayatkan pula :"Barangsiapa yang bersabar seperti suaminya, maka Allah memberinya pahala seperti pahala yang diberikan kepada Siti Aisyah, Istri Firaun ".
Habib Abdullah Al-Haddad berkata : "lelaki yang sempurna ialah lelaki yang bersifat toleran didalam hak-haknya, tetapi tidak toleran mengenai hak-hak Allah. Lelaki yang kurang sempurna ialah yang bersifat kebalikannya. Ketahuilah, sesungguhnya seorang lelaki itu harus selalu berwasiat (berpesan) kepada istrinya, menyediakan nafkah menurut kadar kemampuannya, tahan uji tentang istrinya, berlemah lembut kepadanya, membimbingnya kapada jalan kebaikan, mengajarkan ilmu agama yang dibutuhkannya, hukum thaharah, haid dan ibadah-ibadah.
Allah Ta'ala Berfirman:
Artinya :
"Hai orang –orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka".
(At-Tahrim :6).
Ibnu abbas berkata : "Ajarlah dan didiklah mereka".
Dari Ibnu Umar ra. Ia dari Nabi Muhammad Saw bahwa beliau Bersabda: "Masing-masing kalian adalah pemelihara dan akan ditanya tentang pemeliharaannya. Imam adalah pemelihara dan akan ditanya tentang pemeliharaannya. Suami juga pemelihara didalam keluarganya dan akan ditanya tentang pemeliharaanya. Istri pemelihara rumah suaminya dan akan ditanya tentang pemeliharaannya. Babu juga pemelihara terhadap harta tuannya dan akan ditanya tentang pemeliharaanya. Anak laki-laki juaga adalah pemelihara terhadap harta ayahnya dan akan ditanya tentang pemeliharaanya. Semua kamu adalah pemelihara dan akan ditanya tentang pemeliharaanya ".
(H.R.Ahmad, Bukhari, Muslim, Abudaud, Turmuzi).
Rasulullah Saw Bersabda: "Takutlah kalian kepada Allah di dalam memelihara istri-istri. Sesungguhnya mereka adalah amanat-amanat bagimu. Maka barangsiapa tidak memelihara istrinya untuk shalat dan tidak mendidiknya dalam hal agama, maka baranngsiapa tidak memerintah istrinya untuk shalat dan tidak mendidiknya dalam hal agama, maka dia telah menghianati Allah dan Rasulnya".
Allah Ta'ala Berfirman :
Artinya:
"Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat " (Thaha :132).
Diriwayatkan dari Nabi
Saw, beliau Bersabda :"Tidak bertemu kepada Allah Swt,
seseorang dengan membawa dosa lebih besar daripada kebodohan keluarganya".
Post a Comment for "HAK-HAK ISTRI ATAS SUAMI"